- Drag logo "Y!" dan letakkan di ikon "Rumah."
- Pilih "Ya" dari jendela pop up.
- Selesai.
Jika ini tidak membantu Anda, lihat Petunjuk detail
Demi Bayi Baru & Kompetisi, Ibu Primata Bunuh Anak
Oleh Billy A. Banggawan | Inilah – 17 jam yang laluKonten Terkait
Perbesar FotoDemi Bayi Baru & Kompetisi, Ibu Primata Bunuh Anak
INILAH.COM, London â€" Pembunuhan anak merupakan kejadian umum di alam. Banyak spesies membunuh anaknya sendiri untuk memberi ruang pada keturunan masa depannya. Seperti apa?
Dalam hal ini, pejantan bisanya yang melakukan tugas barbar ini. Kini, untuk pertama kalinya, ilmuwan mendokumentasikan kanibalisme dan pembunuhan anak yang dilakukan primata betina Saguinus Mystax atau Tamarin berkumis.
Sang ibu yang tak bisa membesarkan bayinya tanpa bantuan pejantan akan membunuh bayinya guna mencegah kematian lanjutan keturunannya jika sang ibu tertekan dan sedang dalam kompetisi dengan betina lainnya.
"Perilaku ini sangat ekstrem, di kebanyakan spesies, penjantan yang melakukan hal ini demi membuat betina lebih cepat mau melakukan seks kembali," ujar peneliti Yvan Lledo-Ferrer dari University of Madrid.
Ibu primata ini membunuh bayinya yang dirasa memiliki prospek bertahan hidup buruk karena alasan sosial, termasuk rendahnya jumlah pembantu dan kehadiran betina lain. Di beberapa kasus, sang ibu ‘memakan otak bayinya untuk nutrisi berkualitas tinggi yang baik untuk masa perkawinannya’.
Peneliti menemukan, 75% bayi primata ini selamat saat ada tiga penjantan yang membantu merawatnya. Namun, hanya 41,7% bayi yang selamat jika pejantan yang membantu merawat hanya berjumlah satu atau dua saja.
Perihal kompetisi betina, 80% bayi mati di usia kurang dari tiga bulan jika terdapat dua betina yang masuk masa perkawinan dalam kelompoknya. Angka ini makin menurun jika betina reproduktif hanya berjumlah satu.
Dominasi reproduktif tak dipungkiri menjadi penyebab pembunuhan anak. Selain itu, kompetisi betina yang ingin mendapat posisi dominan juga menjadi faktornya.
“Kompetisi menyebabkan tingginya tekanan sebelum melahirkan. Hal ini dapat mempengaruhi janin dan produksi air susu ibu,†tutup Lledo-Ferrer.
Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Primates. [mor]
Berita Untuk Anda
Yahoo Indonesia di Facebook
FRIENDS' ACTIVITY
Pilihan
Yahoo! Indonesia di Twitter
Pantau beragam berita, kejadian, dan beragam informasi menarik
Koprol kami
Ikuti juga kami di jejaring Koprol, dan temui anggota komunitas lainnya.
Laman Facebook kami
Kami juga berbagi beragam informasi yang bisa dibahas di Facebook
0 komentar:
Posting Komentar