- Drag logo "Y!" dan letakkan di ikon "Rumah."
- Pilih "Ya" dari jendela pop up.
- Selesai.
Jika ini tidak membantu Anda, lihat Petunjuk detail
Singapura (ANTARA) - Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Juni 2011 dengan salah satu agenda perombakan susunan direksi.
"Perombakan direksi merupakan agenda kelima," kata Head of Corporate Communication Indosat, Djarot Handoko, ketika dihubungi dari Singapura, Selasa.
Menurut Djarot, empat agenda lainnya adalah persetujuan laporan tahunan perseroan, persetujuan penggunaan laba bersih untuk dana cadangan dan dividen, penetapan remunerasi dekom, dan penunjukan auditor independen.
Agenda pergantian direksi dan komisaris menjadi isu di kalangan terkait, perkiraan adanya pergeseran pada salah satu jabataban direksi.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa pergantian direksi di Indosat akan memasukkan nama M. Danny Buldansyah, mantan Wakil Direktur Utama Bidang Jaringan PT Bakrie Telecom Tbk.
Danny disebut-sebut telah mendapat restu dari Qatar Telecom (Qtel) sebagai pemegang saham mayoritas Indosat, dan bakal ditempatkan sebagai Wadirut atau Chief Operating Officer jabatan yang sudah kosong sejak awal 2010 sejak ditinggalkan Kaizad B Heerjee.
Selain itu, posisi Direktur Wholesales & Enterprise Indosat dalam waktu dekat akan kosong karena masa jabatan yang ditempati Fadzri Sentosa ini segera berakhir.
Deputy Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur, Irnanda Laksanawan, belum dapat memberi keterangan soal agenda pergantian direksi.
"Saya belum bertemu dengan pemegang saham mayoritas, jadi mohon maas belum bisa memberi pendapat," tegas Irnanda.
Kementerian BUMN pemegang saham dwi warna Seri A sebesar 14,29 persen sesuai ketentuan memiliki kewenangan untuk menenteukan figur direksi mewakili kuasa pemegang saham pemerintah.
Namun, isu akan bergabungnya Danny sepertinya mendapat hambatan dari kalangan internal terutama Serikat Pekerja Indosat.
Menurut Djarot, perombakan struktur direksi dan komisaris sepenuhnya diserahkan kepada pemegang saham yaitu Qatar Telecom yang menguasai Indosat dengan proporsi 65 persen saham serta pemerintah Indonesia yang memiliki 14,29 persen.
"Masalah siapa yang akan ditempatkan menjadi direktur, itu wewenang pemegang saham. Kalau kami, siapapun yg masuk adalah yg terbaik bagi Indosat," ujarnya.
Yahoo Indonesia di Facebook
FRIENDS' ACTIVITY
Pilihan
Yahoo! Indonesia di Twitter
Pantau beragam berita, kejadian, dan beragam informasi menarik
Koprol kami
Ikuti juga kami di jejaring Koprol, dan temui anggota komunitas lainnya.
Laman Facebook kami
Kami juga berbagi beragam informasi yang bisa dibahas di Facebook
0 komentar:
Posting Komentar